Dalam sastra duri, banyak menggunakan petuahpetuah, selain itu karya klasiknya juga menggunakan langgam bahasa kuno yang saya juga masih belum paham
semua...., sayangnya saat pemberontakan DI/TII aksaranya dimusnahkan,
hingga saat ini suku kami tak pernah dikenal oleh orang luar sulsel. Nah yuk kita simak karya dibawah ini : Sayangnge (Duh sayang)
By : Ayano Rosie
mengkita mata lako babara (melihat mata ke dada/hati)
pada siuluk lako to makassing (bersama menuju kebaikan)
den pekita malolo (kan terlihat cantik)
jao bintuin nena bongi (dilangit bintang semalam)
sayangnge (duh sayang=kekasihku)
male mambela (pergi jauh)
memassean penawa (hati jadi sedih)
nabuarika ke susi memang mora to lalan (bagaimana lagi kalau memang sudah takdir)
nalan sisarak mora na makassing (perpisahanlah jalan terbaik)
sayangnge pa'dik penawa (duh sayang sakit hatiku)
pa'dik penwa naratuan to lino (sakit hatiku sampai gelap dunia)
capa bangri (lalu kenapa)
to lindo bene (wajahmu duhai perempuanku)
capabangri tolindo na macukka bangra iya (kenpa wajahmu bermuram durja)
pesannanggi to kale (introspeksi diri/ buat hati jadi baik)
mengkita lako olo (melihatlah ke depan)
malando pa to sunga (jalan masilah panjang)
mentiro to makassing (cari yang terbaik)
mentiro to makassing (cari yang terbaik)
Strowberry Makassar , 20120622
4 komentar:
izin menyimak sambil berbagi kisah bisnis yang barokah
perjalanan sejarah telah banyak menelan karya-karya sastra suku-suku yang ada di Indonesia..apakah itu karena pergolakan atau sebab lain..sudah selayaknya kita mencoba menggali kembali karya sastra tersebut dan memperkenalkan-nya kepada dunia..minimal kepada lingkungan kita sendiri...salam
rezeki Barokah = >
makasih telah datang berkunjung moga barokah
Blog of Haryanto =>
begitulah adanya..hmmm dan mari kita mulai dari diri sendiri..
maaf kok tiap kli aku berkunjung ke blog mu blog ku pasti hang kenapa ya?
Silahkan berkomentar dengan bijak sesuai tema tulisan. Gunakan Name/URL untuk memudahkan saya merespon komentar Anda.