Selasa, 20 September 2011

Belum Mengajukan Harapan Baru

Bertemu dengan seorang yang boleh di katakan cukup mendalami keyakinan dalam beragama menjadi sebuah inspirasi penulisan Puisi  Belum Mengajukan Harapan Baru , ketekunannya dalam beribadah sungguh sangat membuatku terkesima. Hampir tidak ada waktu yang terbuang sia sia untuk beribadah dan berdoa memohon pada sang pencipta untuk kesejetahteraan dan ketentraman hidupnya. Setelah mendengar beberapa kisah perjalanan hidupnya yang penuh dengan lika liku maka dibeberapa bagian kisah itu aku peroleh satu inspirasi untuk menuliskannya dalam sebuah karya sastra dalam hal ini puisi. Menurut pemikiran simpel saya bahwa meskipun ketaatan kita pada sang khaliq saat ini tidak di ragukan lagi namun di sisi lain kita tidak pernah merasa bahwa amal dan ibadah kita belum cukup untuk memperoleh imbalan yg sepadan, di logikakan pada seseorang yang akan mengajukan permohonan kredit pada suatu Bank atau koprasi misalnya, sudah di pastikan petugas bank atau koprasi tersebut akan melakukan survey sebelum menyetujui permohonan tersebut. Setelah semuanya di anggap sesuai dan memenuhi persyaratan maka barulah permintaan itu akan membuahkan hasil yang maksimal. Ini bukanlah presentasi pada puisi tersebut melainkan sebagai alasan singkat inpirasi penulisannya, selanjutnya kami persilahkan untuk membaca serta memaknai puisi di bawah lalu memberi komentar baik berupa saran maupun kritikan secara bijak


Belum Mengajukan Harapan Baru
By: Arif Agus Bege’h


maaf
ungkapan singkat itu harusnya terbias bagai cahaya keseluruh tubuh
tidak satupun raga menyisakan hitam untuk kata tidak
terlebih untuk hati yang masih ingin menelusuri jalan cinta
kita tetap yakin perencanaan dan perjalanan masih sangat jauh
sejauh itu kita belum pantas mengajukan harapan baru
jika harapan silam musnah hanya karena memasung maaf

ampun
terkadang pernyataan menyerupa penyesalan yang begitu menyedihkan
bahkan kerap hadir sebagai tingkah berlebih
hingga menjelma sosok penghianat terhadap keyakinan
keyakinan dasar pada pendirian teramat rapuh
sedekat rasa dan fikiran takkan merapat di hati
jikalau harapan belum bisa bersenggama merayu ampunan

untuk maaf dan ampun
tak pantas perpanjang masalah
meskipun itu sebuah masalah
sajian maaf dan ampun harusnya bisa menyatu bagai sesaji dan sesembahan
pada selain jampi jampi, mantera ajaib
bahkan sulap
dan tidak terkecuali untuk doa

sebelum kaki impian melangkah
kita tak punya harapan baru tuk diajukan
selain terus menabung
menabung maaf dan ampunan
agar kelak bisa mewarisi harta Tuhan
hanya orang yang memiliki banyak tabunganlah yang terbebas hijab
leluasa mengajukan harapan baru

merasa tak memiliki tabungan, menabunglah
usah menabur harapan dengan permintaan muluk muluk


Rawamangun Luwu Utara, 09/08/2011

sekedar sebagai pembuktian bahwa puisi ini pernah di posting di akun facebook penulis maka akan di cantumkan link download arsip komentar orang orang yang di tandai dalam catatan tersebut.


Silahkan Baca juga Postingan berikut:

6 komentar:

Anisayu Nastutik : 20 September 2011 pukul 09.17 mengatakan...

belum ada harapan baru
yang lama masih menjadi mimpiku
yg indah menyentuh hidupku
lewat doa2 ku dan Tuhan memberriku

sebelum ku menuhi tabungan ku
menjalankan tugas sbgai hamba Tuhanku
kutak berani bahkan aku rasakan malu
untuk mengharap sesuatu yang baru

dan lebih baik kunikmati dulu
yang sudah jd milikku
belum mengajukan harapan baru
kecuali rasa syukur untuk Tuhanku

Trimakasih heheheee

Arif Agus Bege'h : 20 September 2011 pukul 15.07 mengatakan...

Sahabat hati Anisayu=)saat itu engkau dengan jelas memberi komentar yang bijak pada catatan di facebook (menabung amal kebaikan dan menjalankan perintah Tuhan, tidak meminta atau memohon akan diberi lebih dr yg di inginkan), dan kali ini sungguh aku rasakan kedalaman hati dan perasaanmu dalam memaknai sebuah kata yang selalu kuungkap dalam puisiku, hadirmu di sini melengkapi kerinduanku pada kekasihku yang mungkin aku sendiri tak bisa berharap terlalu berlebih padanya, berhamburlah untaian semoga dan semoga sebagai keinginan yang tak pernah kupanjatkan.

sekali lagi terimakasih sudah hadir di sini

Anisayu Nastutik : 21 September 2011 pukul 06.49 mengatakan...

koment fb yg juga tak bisa aku lupa

trimakasih jua sahabat hatiku... :)

Arif Agus Bege'h : 21 September 2011 pukul 16.09 mengatakan...

anisayu sahabatku, ku akui bahwa dunia Facebook memang membuat kita saling lebih mengenal sejak aku mengenalmu melalui blog kesayanganmu, jadi tak ada salahnya jika kitapun bisa berbagi di facebook meskipun hanya sesekali saja.

ku ulangi lagi untuk terimakasihmu padaku jangan berlebih ya.

salam

Innah : 2 Oktober 2011 pukul 09.47 mengatakan...

Asskum.., slm shbt slalu.. lama tak jmpa sob..,, met pa ja ea.. ttp smangat n trs brkrya.., InnahAsskum.., slm shbt slalu.. lama tak jmpa sob..,, met pa ja ea.. ttp smangat n trs brkrya.., Innah

Innah : 2 Oktober 2011 pukul 09.51 mengatakan...

Asskum.., slm shbt slalu.. lama tak jmpa sob..,, met pa ja ea.. ttp smangat n trs brkrya.., Innah


Silahkan Berkomentar

Silahkan berkomentar dengan bijak sesuai tema tulisan. Gunakan Name/URL untuk memudahkan saya merespon komentar Anda.

KOMENTAR

 

BLOG RANK

SESAMA BLOGGER