Sabtu, 28 Agustus 2010

Video Pembacaan Puisi Hujan Air Mata

Puisi ini di bacakan oleh penyair Andhika Mappasomba di sebuah rumah kota Wonomulyo Sulawesi Barat, penasaran ya langsung saja nonton atau unduh secara gratis dan cuma cuma tanpa dipungut biaya dengan satu syarat silahkan meninggalkan pesan pada kotak komentar yang sudah disediakan.






Hujan Air Mata

menghitung waktu dengan jari manis
hingga membaca pun tanpa makna
tak menulis karna berharap
kini dirimu telah usai dipelukan sang raja
permaisuri pun menertawakanku
para mentri berpestapora
dan panglima mehunus pedangnya


seakan terbangun dalam mimpi buruk
namun nyata menyelimuti kesedihan,
tentukan nasib atau menanti kajabaiban,
salahkan hujan yang menanam benih,
benih air dan mata

siapakah yang bisa membuangmu
siapa pula yang mampu memisahkanmu dari tragedi atau hujan
apakah tragedi hanyalah kenangan
atau sejarah dalam ketulusan cinta
dan aku takkan dapat menggores namamu
di setiap sajak sajak yang tak bermakna di mata mereka
karena kau telah diberi nama fitra

air
beranjaklah menggapai tangga keempat hingga lima nan pasti
dalam hitungan makna yang akan kau tempuh
hilangkan benci pada jiwa sang raja
raja yang kalah oleh permaisurinya
sungguh dirimu memanggil adik pada mata
dan kau pun kuberi nama Nur Arifah Saputri

mata
kau hanyalah tragedi kebahagiaan
meski air menghalangi pandangan mata
namun kalian adalah buah dan jantung hati
tak terpisah oleh apapun meski bentunturan atau tiga ketukan
bahkan pemilik istana sekalipun
dan kaupun kuberi nama Nur Jumanah Dwiputri

sungguh bercahaya dalam makna dan nyata
meski gelap pada hujan, atau berkilau pada mata
namun gemerlap pada mata, hingga teriakannya tak pernah menggelegar
tak sanggupmu menerobos hujan meski asa selalu
namun tragedi takluk di pangkuanmu
semoga mereka bercermin padamu
sebagai makna cahaya terdahulu

sampai kapan cahaya tak sampai pada ujung harapan
hingga saat air dan mata mencari hujan
tragedi berakir dalam kehausan makna sejati
cinta memberi pilihan
cinta memberi pertanyaan
jawabanmu pada hujan
hujan air mata


Tarailu Sul-Bar,29/12/2009
Segenap penghuni Kerajaan Air Mata menghaturkan banyak terimakasih atas komentar anda
SALAM HUJAN


Silahkan Baca juga Postingan berikut:

9 komentar:

suryadewa : 28 Agustus 2010 pukul 18.38 mengatakan...

PERTAMANYA .... hehehe ... nice sob keren tuh

suryadewa : 29 Agustus 2010 pukul 02.20 mengatakan...

keduax juga diamankan sob wkwkwkw .... dan sekalian mw ucapin terimakasih sudah mau menjadi pengunjung siteq selalu :) dan terimakasih atas kata2 mutiaranya sob :) maaf saya gaisa berkata2 nih hehe

achmad taher : 29 Agustus 2010 pukul 04.41 mengatakan...

bait pragrap akhir itu kata "ujunghrapan", wah itu mah nama kampung saya mas, he..he..he betul lho mas !. ditunggu goresan hujanairmata berikutnya...

Yudi Darmawan : 29 Agustus 2010 pukul 11.57 mengatakan...

indah,
sangat menyentuh dan berarti "lain" buat saya..

salam

Anisayu Nastutik : 1 September 2010 pukul 05.17 mengatakan...

Ku datang ingin basuh air mata dg kata indahmu....ku baca dan kubaca semakin deras pula air sungai d pipi ku,,,,, hix hix indahnya...

Belajar Ilmu Komputer : 1 September 2010 pukul 14.21 mengatakan...

keren banget sob..menyentuh ke hati banget sob..

harto : 8 September 2010 pukul 21.32 mengatakan...

Hartohadi dot com mengucapkan :
Selamat Iedul Fitri 1 Syawal 1431H, Taqobalallahu minna wa minkum Shiyamana washiyamakum Taqobalallahu Yaa Kariim, Minal Aidin Wal Faidzin ....Mohon maaf lahir dan batin....

Kerajaan Air Mata : 22 September 2010 pukul 14.00 mengatakan...

oh..Hujan Air Mata, Puisi yang cukup terkenal
maaf sang hujan kalo aku baru nongol

Anonim mengatakan...

keren bang, menambah pembelajaran bahasa Indonesia bagaimana mendeklamasikan puisi , kalo bisa sertakan apresiasinya biar para pembaca dapat mudah mengenal pesan yang tersirat n tersurat,thanks banyak, terus berkarya,


Silahkan Berkomentar

Silahkan berkomentar dengan bijak sesuai tema tulisan. Gunakan Name/URL untuk memudahkan saya merespon komentar Anda.

KOMENTAR

 

BLOG RANK

SESAMA BLOGGER