Putri Duyung Di Pantai Pautan Hati Mamuju
By: Arif Agus Bege'h
Percaya tidak percaya untuk cerita ini
Tepat malam ini Sabtu 21 Agustus 2010 kukabarkan pada dunia tentang sebuah pertemuan aneh diawal waktu menuju puncak malam menanti satu fase kesedihanku disebuah sudut bangunan sedikit megah dengan perasaan tertatih untuk merasakan hadirnya secuil bahagia, terdengar suara rintih dari arah belakang bangunan itu yang memanggil-manggil nama seseorang yang saya sendiri masih samar kedengaran karena kedua telingaku mendengar alunan music hati yang selalu saja menemani perjalananku kemana saja. Suara itu semakin redup seiring suara syair yang tak mampu berteriak lagi ketika energi yang menjunjungnya tak lagi betah dalam dekapan, lalu kuputuskan untuk mencari asal suara yang sedikit mengganggu perasaanku, bagaimana tidak jika kesedihan dirayu dengan suara kesedihan pula. Dengan langkah perlahan menuju sisi bangunan yang belum lama menjadi tempat para pejabat dan orang orang menyumbangkan hasil jerih payahnya baik itu hasil bersih atau terhitung kotor dalam pandangan nurani.
Dari sudut bangunan yang tak diterangi lampu ku melihat disisi bangunan itu sosok manusia bertubuh wanita berambut panjang sedang bersandar menatap laut karena kebetulan bangunan itu berhubungan langsung dengan pantai lepas kota mamuju. Ada sedikit keraguan untuk mendekat karena sosok wanita itu sempat menoleh ke arahku dengan tatapan yang membuatku sedikit merinding, namun karena sorot matanya sempat menembus fikiranku bahwa dia dalam keadaan membutuh pertolongan, maka selangkah demi langkah mendekat ke arahnya sambil mengeluarkan sebotol minuman yang belum sempat ku buka setelah membeli dari sebuah kios yang tak jauh dari bangunan megah itu.
"Untuk apa kau mendekatiku?" tanya wanita itu sambil menggerakkan kedua bagian tubuhnya yang kuanggap itu adalah kedua kakinya yang terendam di laut, tetapi ternyata.."salahkah jika saya datang menghampirimu setelah suaramu itu menyatu dalam kesedihanku malam ini? tanyaku saat itu walau sedikit takut setelah mengetahui bahwa wanita cantik itu adalah Putri Duyung.Stelah berhasil menawarkan sebotol minuman itu dan putri duyung itu langsung membuka dan meminumnya, Putri Duyungpun bertanya padaku "apa kau tak takut padaku?" dengan lebih mendekatkan diriku sekitar setengah meter darinya untuk meyakinkan putri duyung itu bahwa aku tak merasa taku, maka aku menjawab pertanyaannya "kita sama sama ciptaan Tuhan, mengapa aku harus takut padamu..tidaklah..!
Suara lautan semakin jelas mengganggu perbincangan kami malam itu, mungkin karena keramain pantai itu tak bisa mengalahkan riuh deburan ombaknya karena para muda-mudi yang biasanya ramai berkunjung kini tak ada lagi, cuacalah yang membuat mereka tak bertahan lama nongkrong di pantai itu sebab langit telah memberi isyarat bahwa sebentar lagi akan turun hujan lebat. Tiba-tiba aku teringat pada kendaraan yang kupinjam dari rekan kerjaku di warnet yang menjadi operator warnet tersebut, sebut saja namanya Aswin, motor suzuki spend kutinggalkan dan terparkir di pinggir jalan. Hanya beberapa detik saja kupalingkan wajahku untuk memastikan keberadaan motor sahabatku itu yang berjarak sekitar 300 meter dari tempat pertemuanku dengan putri duyung itu, tepatnya di samping sebelah kiri bangunan yang disebutkan adalah Hotel Maleo Mamuju, setelah merasa lega bahwa kendaraan itu masih di tempatnya dan akupun ingin melanjutkan perbincangan curahan hati dengan putri duyung itu namun saat pandanganku kembali pada tempat putri duyung itu duduk, aku tak melihat adanya putri duyung itu di sana.
Dan malam ini kuliahat jam di komputer menujukkan waktu 02:55 waktu Sulawesi Barat Tanggal 21 Agustus 2010 mencoba merenungkan kembali percakapanku dengan putri duyung itu dengan suasana yang tak pernah membhongiku setelah suara gemericik hujan dipelataran WARNET yang diberi nama AQILAH NET yang berada tidak jauh dari Rumah Sakit Mamuju Jalan Sukarno Hatta. Aku terhenti menuliskan kisah dan percakan ini karena aku harus bersiap siap untuk makan sahur bersama sahabatku, ya..Aswin memang selalu menemaniku setiap malam di warnet tersebut, yang masih penasaran..nantikan saja kelanjutannya ya...
Dalam pautan hati yang bersenandung sedih saya mengucapkan selamat menunaikan ibadah sahur dan untuk puasa hanya untukNya, Amin
jikalau tulisan ini membuat anda penasaran baik suka maupun duka silahkan menitipkan pesan dengan berkomentar secara bijak, akhir kata untuk disambung...
By: Arif Agus Bege'h
Percaya tidak percaya untuk cerita ini
Tepat malam ini Sabtu 21 Agustus 2010 kukabarkan pada dunia tentang sebuah pertemuan aneh diawal waktu menuju puncak malam menanti satu fase kesedihanku disebuah sudut bangunan sedikit megah dengan perasaan tertatih untuk merasakan hadirnya secuil bahagia, terdengar suara rintih dari arah belakang bangunan itu yang memanggil-manggil nama seseorang yang saya sendiri masih samar kedengaran karena kedua telingaku mendengar alunan music hati yang selalu saja menemani perjalananku kemana saja. Suara itu semakin redup seiring suara syair yang tak mampu berteriak lagi ketika energi yang menjunjungnya tak lagi betah dalam dekapan, lalu kuputuskan untuk mencari asal suara yang sedikit mengganggu perasaanku, bagaimana tidak jika kesedihan dirayu dengan suara kesedihan pula. Dengan langkah perlahan menuju sisi bangunan yang belum lama menjadi tempat para pejabat dan orang orang menyumbangkan hasil jerih payahnya baik itu hasil bersih atau terhitung kotor dalam pandangan nurani.
Dari sudut bangunan yang tak diterangi lampu ku melihat disisi bangunan itu sosok manusia bertubuh wanita berambut panjang sedang bersandar menatap laut karena kebetulan bangunan itu berhubungan langsung dengan pantai lepas kota mamuju. Ada sedikit keraguan untuk mendekat karena sosok wanita itu sempat menoleh ke arahku dengan tatapan yang membuatku sedikit merinding, namun karena sorot matanya sempat menembus fikiranku bahwa dia dalam keadaan membutuh pertolongan, maka selangkah demi langkah mendekat ke arahnya sambil mengeluarkan sebotol minuman yang belum sempat ku buka setelah membeli dari sebuah kios yang tak jauh dari bangunan megah itu.
"Untuk apa kau mendekatiku?" tanya wanita itu sambil menggerakkan kedua bagian tubuhnya yang kuanggap itu adalah kedua kakinya yang terendam di laut, tetapi ternyata.."salahkah jika saya datang menghampirimu setelah suaramu itu menyatu dalam kesedihanku malam ini? tanyaku saat itu walau sedikit takut setelah mengetahui bahwa wanita cantik itu adalah Putri Duyung.Stelah berhasil menawarkan sebotol minuman itu dan putri duyung itu langsung membuka dan meminumnya, Putri Duyungpun bertanya padaku "apa kau tak takut padaku?" dengan lebih mendekatkan diriku sekitar setengah meter darinya untuk meyakinkan putri duyung itu bahwa aku tak merasa taku, maka aku menjawab pertanyaannya "kita sama sama ciptaan Tuhan, mengapa aku harus takut padamu..tidaklah..!
Suara lautan semakin jelas mengganggu perbincangan kami malam itu, mungkin karena keramain pantai itu tak bisa mengalahkan riuh deburan ombaknya karena para muda-mudi yang biasanya ramai berkunjung kini tak ada lagi, cuacalah yang membuat mereka tak bertahan lama nongkrong di pantai itu sebab langit telah memberi isyarat bahwa sebentar lagi akan turun hujan lebat. Tiba-tiba aku teringat pada kendaraan yang kupinjam dari rekan kerjaku di warnet yang menjadi operator warnet tersebut, sebut saja namanya Aswin, motor suzuki spend kutinggalkan dan terparkir di pinggir jalan. Hanya beberapa detik saja kupalingkan wajahku untuk memastikan keberadaan motor sahabatku itu yang berjarak sekitar 300 meter dari tempat pertemuanku dengan putri duyung itu, tepatnya di samping sebelah kiri bangunan yang disebutkan adalah Hotel Maleo Mamuju, setelah merasa lega bahwa kendaraan itu masih di tempatnya dan akupun ingin melanjutkan perbincangan curahan hati dengan putri duyung itu namun saat pandanganku kembali pada tempat putri duyung itu duduk, aku tak melihat adanya putri duyung itu di sana.
Dan malam ini kuliahat jam di komputer menujukkan waktu 02:55 waktu Sulawesi Barat Tanggal 21 Agustus 2010 mencoba merenungkan kembali percakapanku dengan putri duyung itu dengan suasana yang tak pernah membhongiku setelah suara gemericik hujan dipelataran WARNET yang diberi nama AQILAH NET yang berada tidak jauh dari Rumah Sakit Mamuju Jalan Sukarno Hatta. Aku terhenti menuliskan kisah dan percakan ini karena aku harus bersiap siap untuk makan sahur bersama sahabatku, ya..Aswin memang selalu menemaniku setiap malam di warnet tersebut, yang masih penasaran..nantikan saja kelanjutannya ya...
Dalam pautan hati yang bersenandung sedih saya mengucapkan selamat menunaikan ibadah sahur dan untuk puasa hanya untukNya, Amin
jikalau tulisan ini membuat anda penasaran baik suka maupun duka silahkan menitipkan pesan dengan berkomentar secara bijak, akhir kata untuk disambung...
Mamuju Sul-Bar,21/08/2010
8 komentar:
Salam kenal bos, sukses ya....!
Warung Online
ok trimakasih sudah berkunjung, padahal tutorial dari blog anda tidak sukses saya pasang di blog ini
Wah wah wah putri duyung jd ingat ,ku nanti di pantai rindu hix hix...sipppp
halo mas ni kunjungan balik he he he. oh iya mau tukaran link blog monggo mawon mas. atau sekalian tukar referal ptc??
monggo bagi yang suka online tiap hari tapi cuma main fb n ym n mau ngumpulin dolar silahkan mampir di http://kandangonline.blogspot.com
ok dah aku pasang mas
anisayu..iyakah? ok siplah
Kandang Cell..
ok sama juga aku sudah pasang linknya
wow,,,
jadi bisa tambah pengetahuan friend
selamat malam :D
mantap gan info nya
yang sangat bermanfaat
saya senang berkunjung ke blog anda
Silahkan berkomentar dengan bijak sesuai tema tulisan. Gunakan Name/URL untuk memudahkan saya merespon komentar Anda.