Postingan kali ini berbeda dengan postingan postingan sebelumnya, kali ini saya mencoba berbagi tentang kisah seorang lelaki berusia tak jauh beda dengan usiaku, taukan berapa usiaku sekarang..? wah..wah..kalo belom tau, baiklah saya beri tau tetapi hanya tanggal dan bulan serta tahunnya saja ya..22 November 1980, nah untuk mengetahui berapa usiaku sekarang andalah yang menghitungnya dengan versi hitungan masing masing dengan sudut pandang masing masing pula..he he he.
Sebelum saya mulai cerita ini, terlebih dahulu saya mohon maaf jika ada cerita dan kisah yang mirip dengan cerita ini, dan yang penting adalah cerita ini kisah nyata secara langsung saya berada di TKP namun hanya mungkin cara penyajiannya yang perlu mendapat respon yang positif dari pembaca, tentunya saran dan kritik yang sifatnya membangun. karena nara sumber tidak mengijinkan untuk memberikan fhoto wanita yang di maksud maka mau tidak mau saya terpaksa memasukkan fhoto wanita yang saya anggap munafiq, dan untuk itu di akhir postingan ini saya janji deh..saya buati puisi dengan syarat harus komentar kalo tidak setuju dengan postingan saya kali ini anda juga wajib komentar..weits..maksa banget ya...
Sebelum saya mulai cerita ini, terlebih dahulu saya mohon maaf jika ada cerita dan kisah yang mirip dengan cerita ini, dan yang penting adalah cerita ini kisah nyata secara langsung saya berada di TKP namun hanya mungkin cara penyajiannya yang perlu mendapat respon yang positif dari pembaca, tentunya saran dan kritik yang sifatnya membangun. karena nara sumber tidak mengijinkan untuk memberikan fhoto wanita yang di maksud maka mau tidak mau saya terpaksa memasukkan fhoto wanita yang saya anggap munafiq, dan untuk itu di akhir postingan ini saya janji deh..saya buati puisi dengan syarat harus komentar kalo tidak setuju dengan postingan saya kali ini anda juga wajib komentar..weits..maksa banget ya...
Hari mulai mengisi absensi tragedi seorang pemuda berstatus duda yang kian menghukum setiap ruang fikirnya itu, saat binatang binatang mulai menggugah dan mengganggunya dari mimpi mimpi indah, iapun terjaga dari mimpi tentang seseorang yang akan menggantikan posisi ibu dari putri putri-putrinya yang cantik, "Ya Tuhan lengkap sudah tragediku ini kah?" gumam seorang lelaki berstatus duda itu sebelum kakinya beranjak menuju kamar kecil untuk membasuh muka dan beberapa bagian tubuhnya untuk bersuci, lalu niatnya yang tulus sebelum mendirikan shalat subuh dan bersujud kepada pemilik cinta sejati dipermantap dengan sebuah hentakan kaki dan berseru "Allahu Akbar".
Doa doa mengiringi tangis selepas kedua salam, jemari yang lincah bermain pada tombol bombol keyboard komputernya tak lagi bergerak dari wajahnya saat menyebut Nama Kebesaran Tuhan, sesekali hidungnyapun menjadi sasaran telunjuk dan jempol karna tak kuasa menahan nafas dengan hidung tersumbat, peci hitam yang dikenakan sedikit lagi jatuh mengarah ke tulang punggungnya yang sedikit bungkuk. kedua tangan lelaki itu meremas remas kepala berambut gondrong itulah yang menyebabkan peci akhirnya lelah bertengger di kepalanya. sedikit miris mendengar gumam gumam tak jelas dari luar bilik berukuran kurang lebih 5 x 5 meter persegi itu maka saya mencoba mengintai, apa gerangan yang diperbuat lelaki itu. pinti berlapis tripleks dan tak memiliki grendel atau pengaait lain membuatku leluasa membuka pintu tersebut. Ternyata lelaki itu menangis selepas shalat mendirikan shalat shubuh, mundur satu, dua dan tiga langkah menjauhi pintu kamar tersebut dan aku memutuskan untuk mengintip saja.
Tepat pukul 05:00 waktu Indonesia bagian timur alias untuk waktu daerah Sulawesi Barat dan sekitar khususnya daerah dimana saya berada sekarang, ya...Topoyo,itulah nama kota kecil itu. Blaad..suara kepakak sejadah menandakan lelaki itu mengakhiri kegiatan ibadahnya lalu melibat sejadah itu dan meletakkannya di samping salah satu monitor setengah rusak milikku itu bersama peci hitam, lelaki itu keluar dari kamar dan akupun sedikit terkejut melihat raut wajahnya yang begitu menghiba. aku tak berani bertanya apapun untuk sementara dan langsung menuju kamar kecil untuk mengambil air wudhu.
Selepas shalat shubuh, saya menuju ruangan utama tempat lelaki itu duduk termenung berdiam diri dan duduk persis di sampingnya sambil menyodorkan sebungkus rokok Urban yang telah terbuka sejak semalam, "Lon, rokok", lelaki itu hanya mengangguk tanpa suara sepatahpun keluar dari mulutnya mengisyaratkan bahwa ia sedang tak ingin di ganggu.
tet te te tettt...wadooohhh Lampu Padam nii..PLN ngambek...entar di lanjut ya..untung masih bisa di save karena pake UPS...oh iya ya..ada yang nanya masalah puisiku ini...kok pinter banget nulis puisi dalam waktu singkat ya mas AAB..? ahhh..aku menjwab..itu sebenernya puisi sudah lama..hanya baru di posting aja..dan masih banyak puisi puisi jelekku yang belom di posting,,nanya lagi..ahh,,enatar aja di jawab..keburu habis niii...
Tepat pukul 05:00 waktu Indonesia bagian timur alias untuk waktu daerah Sulawesi Barat dan sekitar khususnya daerah dimana saya berada sekarang, ya...Topoyo,itulah nama kota kecil itu. Blaad..suara kepakak sejadah menandakan lelaki itu mengakhiri kegiatan ibadahnya lalu melibat sejadah itu dan meletakkannya di samping salah satu monitor setengah rusak milikku itu bersama peci hitam, lelaki itu keluar dari kamar dan akupun sedikit terkejut melihat raut wajahnya yang begitu menghiba. aku tak berani bertanya apapun untuk sementara dan langsung menuju kamar kecil untuk mengambil air wudhu.
Selepas shalat shubuh, saya menuju ruangan utama tempat lelaki itu duduk termenung berdiam diri dan duduk persis di sampingnya sambil menyodorkan sebungkus rokok Urban yang telah terbuka sejak semalam, "Lon, rokok", lelaki itu hanya mengangguk tanpa suara sepatahpun keluar dari mulutnya mengisyaratkan bahwa ia sedang tak ingin di ganggu.
tet te te tettt...wadooohhh Lampu Padam nii..PLN ngambek...entar di lanjut ya..untung masih bisa di save karena pake UPS...oh iya ya..ada yang nanya masalah puisiku ini...kok pinter banget nulis puisi dalam waktu singkat ya mas AAB..? ahhh..aku menjwab..itu sebenernya puisi sudah lama..hanya baru di posting aja..dan masih banyak puisi puisi jelekku yang belom di posting,,nanya lagi..ahh,,enatar aja di jawab..keburu habis niii...
Tube Continue
SALAM HUJAN
4 komentar:
ehmmmmmmmmmmm! marlon?
Marlon=>
ya ya ya..tak jauh beda juga dengan usiamu
hanya hitungan minggu saja hiks hiks
SALAM HUJAN
Wuih keren tuh puisinya,, kebetulan ku juga sering buat puisi...
BOOK ONLINE alias Fathan Zikrullah=>sekali kali add donk di FB dan kita saling berbagi puisi atau di blog juga ga masalah.
makasih ya sudah berkunjung..
SALAM HUJAN
Silahkan berkomentar dengan bijak sesuai tema tulisan. Gunakan Name/URL untuk memudahkan saya merespon komentar Anda.