Antara Peluh Dan Airmata
By: Arif Agus Bege'h
bongkahan telah memaksaku tuk mencucurkan peluh
tapis di tapis walau nyatanya air pantang menyerah
pilih dipilih hingga tersisih sebutir beku mengalihkan rasa
sepanjang waktu menjadi satu dalam aksara rindu
suara pekik di balik serak lapazmu
setelah batu tanpa kematian udang
juang hati bertanding di sudut arena memperebutkan piala ketulusan
renggut tabir air mata mengantarkan aku menuju asa berkuasa
aku yakin ada hati di balik rindu
aku sadar dibalik rasa ada masa
percaya diri ketika airmataku menjadi sabada hati
tapi aku tak yakin
jika tak ada cukit tersisa di balik batu yang tak terbawa arus
riakmu sampaikan murka yang tak sanggup percikkan rindu setetespun
mengusikku dengan bisikan hati yang tak pernah kuminum
sanggup, anggukkan kepalamu tanpa syarat
menyerahlah dengan isyarat geliat kepala
kunanti suguhan segelas saja
tanpa julukan yang tak asing
oh hati
berhati hatilah meniti hati yang hampir mati
kepadaNya kusisiri tanpa iri menyakiti
kala menyendiri tanpa belati di bilik jeruji gigi
untuk sebuah cinta murahan, kaupun tak teruji
sia sia mencari cintaku kala kutatap wajah bersimbah peluh
kurasuki jiwamu di antara peluh dan airmata
Rawamangun Luwu Utara Sul-Sel, 13/05/2010
Rabu, 19 Mei 2010
Antara Peluh Dan Airmata
Inspirasi muncul sebelum meninggalkan kampung halaman
Jangan Lupa Komentarnya
SALAM HUJAN
Langganan:
Posting Komentar (RSS)
1 komentar:
cinta itu murahan karna tahu perasaan
cinta yg mahal itu yg punya persyaratan
mengejar cinta berpeluh tak terhiraukan
menahan rindu berairmata tak dilarang
jika cintanya jatuh maka hatipun senang
bahagiamu segera datang...
antara peluh dan airmata itu sahabat jiwa....
Silahkan berkomentar dengan bijak sesuai tema tulisan. Gunakan Name/URL untuk memudahkan saya merespon komentar Anda.