Titah Airmata
By: Arif Agus Bege'h
setumpuk titah sang airmata
menebas batang cinta pohon lapuk
menyiram bara dengan rinai airmata
setetes bah meruah
aku belum padam
dengarlah wahai pencinta hujan air mata
simaklah ayat ayat cinta
bukan tuk mengelak
usahlah menolak
semoga bala sirna lobak
tebaklah
di jarimu berlumur dosa
akankah sirna hanya dengan suara
ataukah dengan goresan
yakinkan dengan benturan keningmu
walau tak bersejadah
bumipun rela
malammu dingin tak bertuan
sebagai sirat menyurat terburat
cinta hanya untukNya
lebih kurang tanpa nyalang
berhentilah, berhentilah dan berhentilah
berteriak cinta
hingga sabda rangkul jiwa
ujung tanduk bukan untuk ditanduk
selepas panjat kau mengangguk
rinainyapun menyahut
pergilah, pergilah dan pergilah
makna cinta bukan diujung pena
dalam kalbu menggebu gebu
berburulah menuju rindu tanpa bumbu
disanalah kau di tunggu
terbanglah, terbanglah dan terbanglah
Esa yang tak usang
walau kau tak berkata cinta
untukmu ramainya asa rindu
cabiklah kertasmu hingga berdarah
kenangan itu telah tersirat abadi
jika beda kau abadi
pun
carilah
Mamuju Sul-Bar, 30/03/2010
Minggu, 23 Mei 2010
Titah Airmata
Langganan:
Posting Komentar (RSS)
1 komentar:
titah hampir tak terlaksana karena tuan mencari Tuhan
salam malam malam untukmu AAB
Silahkan berkomentar dengan bijak sesuai tema tulisan. Gunakan Name/URL untuk memudahkan saya merespon komentar Anda.