Membuka Mata
By: Arif Agus Bege'h
Saat Cinta Dipertanyakan
bagai keraguan tiada ujung
tanpa henti merasa dalam gelombang
hempasan memelihara maut siap menenggelamkan
buka mata sedalam hati
pentalan jiwa terajut saat bangkit dari hidup
usah mati tuk berkedip
sepanjang asa tuk abadi
jiwamu terbuka saat merajut benang kusut
jelaslah tetesan air mata mengalir menumpah dalam cangkir kehidupan
menentengnya disaat malam meradu sunyi
memeras bahagia disetiap kerinduan tuk mencinta
mulailah
urut selurus bersama lentik jemari dipoles warna bibir
usah memotong jalan saat bergemelut
henti asa tuk ditepis titian menepi
kini hingga saat angin lelah bernyanyi dengan irama tulang rusuk
cobalah balik maknaku
saat mata terbuka namun tak jelas
tutuplah maka transparan tanpa hambat rasa
disini aku tutup mata buka hati dalam setiap sabda
jelaslah kerinduan dalam pencinta sejatimu
namamu menjulang disetiap jiwa penelusur
walau aku tak milikmu
jika aku matamu
basuh aku dengan air matamu
kutanya tawar cintamu?
Mamuju Sul-Bar, 09/03/2010 Menjelang Subuh
Kamis, 25 Maret 2010
Membuka Mata
SALAM HUJAN
Langganan:
Posting Komentar (RSS)
0 komentar:
Segera tuliskan komentar Anda mumpung masih kosong dan jadilah yang pertamax. Di sinilah tempat Anda untuk menuliskan curahan hati atas tulisan saya di atas baik berupa apresiasi, saran, kritikan, atau pertanyaan jika memang kurang jelas atau tambahan jika memang kurang lengkap.
Komentar Anda sangat Kerajaan Air Mata butuhkan untuk pengembangan kualitas blog Kerajaan Air Mata ini ke depan. Mari terus belajar dan berbagi karena belajar dan berbagi itu indah. Terima Kasih.
Silahkan berkomentar dengan bijak sesuai tema tulisan. Gunakan Name/URL untuk memudahkan saya merespon komentar Anda.