By:
Meracik Air Mata
rasa meninggalkan ilmu
hanya merenung tak sanggup jua
melepas atau bahkan mencampakkan
hanya asa luasnya makna
guna disetiap mata air
langkah demi langkah
satu ejaan makna melimpah
walau celteh pikiran yang sirna
gila atau bodoh
ahh..
itu terlalu pintar
berteriak
kamu salah jurusan
sang hujan tak bergeming
ilmu suci melekat bersama kesedihan
mencintainya tak terlepaskan
kuambil walau mengenang
lumpang dari jeritan
prselin menampung bahan
kertas puyer terbuat dari baja
cangkang dari kesedihan
berjuta kisah diracik menjadi satu
satu wadah dalam kerajaan
sastrawan dan budayawan menjadi neraca
seimanglah para penyair kesedihan
disini aku memelukmu
jabat hati memeluk makna
esok duduk satu pena
menarikan telunjuk kiriku
ikhlas tak terucap
Tarailu Sul-Bar,04/02/2010 Jam 15:40
Jangan lupa komentarnya
SALAM HUJAN
Jumat, 05 Februari 2010
Meracik Air Mata
Langganan:
Posting Komentar (RSS)
0 komentar:
Segera tuliskan komentar Anda mumpung masih kosong dan jadilah yang pertamax. Di sinilah tempat Anda untuk menuliskan curahan hati atas tulisan saya di atas baik berupa apresiasi, saran, kritikan, atau pertanyaan jika memang kurang jelas atau tambahan jika memang kurang lengkap.
Komentar Anda sangat Kerajaan Air Mata butuhkan untuk pengembangan kualitas blog Kerajaan Air Mata ini ke depan. Mari terus belajar dan berbagi karena belajar dan berbagi itu indah. Terima Kasih.
Silahkan berkomentar dengan bijak sesuai tema tulisan. Gunakan Name/URL untuk memudahkan saya merespon komentar Anda.