Jumat, 05 Februari 2010

Meracik Air Mata

By: Arif Agus Bege'h
Meracik Air Mata



rasa meninggalkan ilmu
hanya merenung tak sanggup jua
melepas atau bahkan mencampakkan
hanya asa luasnya makna
guna disetiap mata air

langkah demi langkah
satu ejaan makna melimpah
walau celteh pikiran yang sirna
gila atau bodoh
ahh..
itu terlalu pintar

berteriak
kamu salah jurusan
sang hujan tak bergeming
ilmu suci melekat bersama kesedihan
mencintainya tak terlepaskan

kuambil walau mengenang
lumpang dari jeritan
prselin menampung bahan
kertas puyer terbuat dari baja
cangkang dari kesedihan
berjuta kisah diracik menjadi satu
satu wadah dalam kerajaan
sastrawan dan budayawan menjadi neraca

seimanglah para penyair kesedihan
disini aku memelukmu
jabat hati memeluk makna
esok duduk satu pena
menarikan telunjuk kiriku
ikhlas tak terucap


Tarailu Sul-Bar,04/02/2010 Jam 15:40
Jangan lupa komentarnya
SALAM HUJAN


Silahkan Baca juga Postingan berikut:

0 komentar:

Mau jadi pertamax?

Segera tuliskan komentar Anda mumpung masih kosong dan jadilah yang pertamax. Di sinilah tempat Anda untuk menuliskan curahan hati atas tulisan saya di atas baik berupa apresiasi, saran, kritikan, atau pertanyaan jika memang kurang jelas atau tambahan jika memang kurang lengkap.

Komentar Anda sangat Kerajaan Air Mata butuhkan untuk pengembangan kualitas blog Kerajaan Air Mata ini ke depan. Mari terus belajar dan berbagi karena belajar dan berbagi itu indah. Terima Kasih.

Silahkan Berkomentar

Silahkan berkomentar dengan bijak sesuai tema tulisan. Gunakan Name/URL untuk memudahkan saya merespon komentar Anda.

KOMENTAR

 

BLOG RANK

SESAMA BLOGGER