Kamis, 25 Februari 2010

Hujan Memelukmu

Hujan Memelukmu
By : Arif Agus Bege’h


bertemu tak mendesak jiwa
kebutuhan ataukah gosip belaka
meragu bahkan berat melangkah
sebab hujan bersama asa


gedung menjulang gemerlap cahaya
angkuh suara dari mesin–mesin
menyantap hidangan penuh keraguan
sahabat dibelakang syarat makna
kaukah mata air itu

menimba seringkali kosong
sebab tumpah atau bocor wadah
hingga dewi meyakinkan dalam tulus
serupa hujan tak berharap

ujung aspal, ujung jalan, ujung penantian
terbaring dipelukanmu bukanlah terpaksa
memelukmu bukanlah palsu
hingga esok hujan memelukmu
jangan pernah meragukan ketulusan hujan

angkuhpun sirna
bersama nilai yang tak tertulis
wajanpun tak pernah putih
airpun tak pernah kering
matapun tak berkedip
kini hujan tak lagi tidur
karena hujan memelukmu disetiap keringat, rasa, atau makna
tanyakanlah pelukanmu pada hujan
atau pelukannya padamu


Tarailu Sul-Bar,30/12/2009

Bookmark and Share


Silahkan Baca juga Postingan berikut:

1 komentar:

Anisayu Nastutik : 8 Oktober 2011 pukul 18.04 mengatakan...

saat hamparan hati terasa haus
awan menata warna hangus
tepat diatas rasaku yg tandus
tusukan harapku telah tembus
membunuh angkuh dg serius
hujan airmata pun turuun dg mulus....


Silahkan Berkomentar

Silahkan berkomentar dengan bijak sesuai tema tulisan. Gunakan Name/URL untuk memudahkan saya merespon komentar Anda.

KOMENTAR

 

BLOG RANK

SESAMA BLOGGER