By: Fadill Niss
Seringkali kita ditanya oleh orang-orang terdekat, baik itu sahabat maupun keluarga. Kapan nikah? Sebuah pertanyaan sederhana namun sulit untuk dijawab (pertanyaan teroris).
Pada zaman sekarang ini, banyak tuntutan yang harus dipenuhi terlebih dahulu. Baik tuntutan pribadi (cita-cita) maupun keinginan dari orang tua. Sebelum memasuki jenjang rumah tangga, seseroang harus siap secara jasmani dan rohani. Seringkali alasan-alasan ditemukan dari seseorang tentang kenapa ia belum menikah adalah keadaannya yang dinilai belum mampu secara lahiriah, masih ingin mencari pekerjaan yang layak sehingga dapat mencukupi nafkah istrinya lahir dan batin (khusus pria), atau juga wanita yang masih ingin fokus pada karirnya sehingga akan menunda nikahnya beberapa tahun kedepan.
Syaikh Abdul Aziz Bin Abdullah bin Baz pernah ditanya tentang waktu pernikahan : “Berapa usia ideal untuk menikah bagi perempuan dan laki-laki, karena ada sebagian remaja putri yang menolak dinikahi oleh lelaki yang lebih tua darinya ? Dan demikian pula banyak laki-laki yang tidak mau menikahi perempuan yang lebih tua daripada mereka.“
Beliau menjawab : “Saya berpesan kepada para remaja putri agar tidak menolak lelaki karena usianya yang lebih tua dari dia, seperti lebih tua 10,20 atau 30 tahun. Sebab hal itu bukan alasan. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri menikahi Aisyah Radhiyallahu ‘anha, ketika beliau berusia 53 tahun, sedangkan Aisyah baru berusia 9 tahun. Jadi usia lebih tua itu tidak berbahaya, maka tidak apa-apa perempuannya yang lebih tua dan tidak apa-apa pula kalau laki-lakinya yang lebih tua. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun menikahi Khadijah Radhiyallahu ‘anha yang pada saat itu berumur 40 tahun, sedangkan Rasulullah masih berusia 25 tahun sebelum beliau menerima wahyu.“
Dari pertanyaan dan jawaban diatas hanya membahas tentang pernikahan atara pria muda / tua dengan wanita yang lebih muda / tua, dan hal tersebut bukan merupakan suatu hal yang tabu untuk menikahi pria / wanita yang lebih tua / muda.Seandainya seseorang ingin menikah pada saat usia 18 tahun, berarti dia sedang berada dibangku perkuliahan atau telah bekerja. Dalam keadaan ini yang harus dipertimbangkan adalah keadaan kedua pasangan yang masih sangat muda. Yang harus diperhatikan adalah keadaan emosional keduanya dalam mengarungi bahtera rumah tangga. Mungkin kebanyakan orang akan menikah setelah menyelesaikan kuliah (s1), jadi kemungkinan umurnya adalah 22/23 tahun. Dengan berbekal pekerjaan seadanya dan restu dari ke-empat orang tua, kedua mempelai dinilai sudah siap untuk menjalin ikatan suami-istri. Keadaan berikutnya adalah orang yang menunda nikah demi karir / studinya, biasanya mereka akan menikah setelah usia 27 tahun atau bahkan setelah usia 30 tahun. Alasannya sih sekalian mencari calon dengan mengejar karir.
Kalau pertanyaan diatas kapan nikah? ditanyakan kepada saya, saya akan menjawab secepatnya klo ketemu jodoh :). Banyangkan jika seseorang menikah pada umur 30 tahun dan memiliki anak pada usia 31 tahun. Saat anak kita menginjakkan kakinya dibangku smu, kita sudah berusia hampir 50 tahun (klo bagi pns tinggal menunggu pensiun, whehehe). Yang jelas, kesiapan mental lebih utama dalam membangun ikatan pernikahan, untuk materi sepertinya dapat kita cari kemudian.
17/01/2009 jam 21:03
* tulisan dari seseorang yang belum menikah......dikirim melalui Facebook*
Browse » Home » » Enaknya Kapan Ya Nikah..??
Minggu, 17 Januari 2010
Enaknya Kapan Ya Nikah..??
Diposting oleh
Arif Agus Bege'h
Langganan:
Posting Komentar (RSS)
2 komentar:
Wah, si Fadill Niss, manajer Niss band tuh hehe.
di padukan saja ya bung ivan....hehehee....kapan ada even music lagi nich di cempaka..??kayaknya dah lama nich mau main lagi di cempaka....
Silahkan berkomentar dengan bijak sesuai tema tulisan. Gunakan Name/URL untuk memudahkan saya merespon komentar Anda.