By : Ibrahim Massidenreng


PRESS RELEASE

BELAJAR MEMAHAMI MUSIK EKSPERIMENTAL

Berangkat dari apresiasi pertunjukan URBAN EGGS, salah satu kelompok musik eksperimental yang di adakan di Gedung Kesenian sulawesi selatan pada tanggal… dengan tema…..ternyata menurut para penampil jauh dari harapan mereka, salah satu yang menjadi titik tekannya adalah kurangnya penonton yang bias memahami kenyataan musik yang seperti itu yang memang sangat nyata bahwa musik seperi itu ada bahkan menurut mereka bukan musik yang bi9asa, maka kelompok ini mencoba bergerilya untuk masuk dan menawarkan gagasan musik ini kepada komunitas pekerja seni kampus yang juga salah satu kenyataan bahwa kelompok kesenian yang sangat intens dalam pengkajian dan pengembangan kesenian di sulawesi selatan, mudah-mudahan para pekerja seni kampus ini bias terinfeksi dengan musik yang bukan musik biasa ini. Dari hasil pertemuan di salah satu tempat antara komunitas urban eggs dan para pekerja seni kampus akhirnya mereka sama-sama sepakat untuk membuat sebuah kegiatan dengan gagasan utamanya tetap pada bagaimana memahami dan membuat musik eksperimental.

Kegiatan ini dimulai dengan persentase karya oleh Urban Eggs dan di bedah dan dimutilasi oleh semua peserta sekaligus penonton dan para pekerja dan pengamat seni pertunjukan musik, setelah semua karya dipersentasekan, kira-kira 4 karya akan dilanjutkan dengan persentase oleh setiap personil, bagaiman mereka membuat gagasan terus mengeksplor sampai pada menghasilkan bentuk bunyi atau nada, menurut itto setiap personil nantinya akan memberikan rahasia dan tipsnya dalam menghadirkan karyanya, karena setiasp orang mempunyai cirri dan karakter dalam penciptaan karyanya.
Hari berikutnya akan dilanjutkan workshop yang dipandu oleh para personil urban eggs, titik tekannya disini yaitu bagaimana sebuah proses pensciptaan musik-musik eksperimental, suatu hal yang boleh dikata sangat jarang dilakukan dimakassar 10 tahun terakhir ini.
Kegiatan ini dilaksanakan di Laboratorium Seni Ukm Seni Umi pada tanggal 26-28 agustus 2008 yang diikuti oleh pemusik dari seluruh Ukm Seni Se Sulawesi Selatan, menurut coordinator pelaksana Ippang tomakaka yang juga ketua umum Ukm Seni Umi, yang sudah menyatakan kesiapannya sekitar 15 UKM Seni sesulawesi selatan, kemudian kita akan mengundang beberapa musisi dan composer untuk terlibat didalam kegiatan ini, setidaknya momen ini bias dijadikan ruang sharing tentang gagasan musik perkembangan, dan masalahnya. Khususnya di sulawesi selatan ini, sebab menurut saya wacana dan perkembangan karya musik di makassar kalau dibandingkan di jawa kita masih tertinggal, padahal kita punya musisi dan composer yang juga tidak kalah kreativ, nah mudah-mudahan momen ini menjadi langkah awal bagi kita semua, kami juga para pekerja seni kampus juga sangat paham tentang pengetauan dan skill kami tentang musik yang asangat terbatas, jadi kegiatan ini juga memang betul-betul sebagai ruang belajar kami nanntinya. Walaupun menurut teman-teman URBAN EGGS bahwa kami tidak mau mengajari tapi kami mau belajar bersama dan berkarya bersama. Menurutnya lagi target kami sangat menginginkan teman-teman pekerja seni kapus ini mempunyai idiologi dalam bermusik, sebab dari dulu kita memahami bahwa para pekerja seni kampus adalah penggulir perubahan, pendobrak kemapanan system dan sangat alergi dengan sentralisasi kesenian yang kesannya untuk melegitimasi sebuah karya, bukankah karya tidak mesti dilegitimasi oleh lembaga struktur apapun tapi yang melegitimasi adalah masyarakt karena melihat nilai karya tersebut.
Dalam kegitan ini performer sekaligus pemberi workshop yaitu itto, bonsai, bucek, ari…mudah-mudahan kita bias mengembalikan sejarah bermusik kita yang pernah ada kalau memang ada atau akhirnya kitra bias menggagas musik yang bukan biasa, semoga.