ini adalah puisi puisi tahun tahun awal menulis di jejaring sosial, ini rangkaian terakir dari kisah cemara yang aku tuliskan, yuk kita baca bareng bareng...
Nyanyian Cemara (3)
By : Ayano Rosie
Hening--- hati tak bersuara
menyusup antara ribuan denting denting
tetap tak bergeming
nyanyian cemara melemah
mengharu antara impian
atau kenyataan fatamorgana
garis pelangi tak seterang kemarin
pelangi hanya menguratkan warna yang tak jelas
aku antara cemara dan akasia
bernaung antara suapan angin melambai
aku memetik kasubana bunga liar yang cantik
tak lekang cemara memerdukan suaranya
berharap angin melambaikan desirannya
agar anyelir ungu tak lagi layu dan menangis
menantikan kembangnya mekar menghiasi padang panjang
aku,
tetap bernaung bersama anyelir
berharap sakura merelakan kelopaknnya
berganti dengan warna yang indah
bersama cemara kulantunkan melodi
penghalang dari sejuta mimpi indah
karena malam tak lagi hangat
tuk kujadikan selimut
aku.
membawa kekalahan
bersama harapan yang tak mampu kutegakkan
tak kudengar lagi cemara berdendang
akasiapun redup dalam kerlingan bunga-bunga kecilnya
ternyata sapaan angin terlalu keras menamparnya
pelangi tak lagi menggatung di senja langit
semua kini tercerabut dari sarangnya
burung burung perdu penghias pagi
lelah dalam kesunyian hingga mati
Strowbery Makassar, 20100606
Senin, 03 September 2012
Puisi Ayano Rosie-Nyanyian Cemara-3
Langganan:
Posting Komentar (RSS)
0 komentar:
Segera tuliskan komentar Anda mumpung masih kosong dan jadilah yang pertamax. Di sinilah tempat Anda untuk menuliskan curahan hati atas tulisan saya di atas baik berupa apresiasi, saran, kritikan, atau pertanyaan jika memang kurang jelas atau tambahan jika memang kurang lengkap.
Komentar Anda sangat Kerajaan Air Mata butuhkan untuk pengembangan kualitas blog Kerajaan Air Mata ini ke depan. Mari terus belajar dan berbagi karena belajar dan berbagi itu indah. Terima Kasih.
Silahkan berkomentar dengan bijak sesuai tema tulisan. Gunakan Name/URL untuk memudahkan saya merespon komentar Anda.