Puisi ini terlahir dari rangkaian kado ulang tahun sahabatku, dan juga tentang bulan Juni yang sedang menggenapi usia kita, yuk mari kita simak saja kisahnya berikut, selamat menikmati sahabat
June dan Burung Garuda
By : Ayano Rosie
June, aku ingat kemarin saat May hendak pergi ia menitipkan pesan untukmu, tapi aku lupa June pesannya kusimpan dimana, mungkin di rak hatiku yang menyimpan kristal luka atau di dinding nisan yang bertulliskan darah para pengemis, entahlah June
eh June, kau membawakanku burung garuda ya? ah kamu tahu saja kalau aku sedang rindu menghitung helai ekor garudamu apa masih cukup delapan dan sayapnya berjumlah tujuh belas, akh June, mengapa garuda yang kau bawakan padaku hari ini meringis dan menangis?
apa ekornya sedang terjepit? atau bulu lehernya yang berjumlah empat puluh lima itu ada yang cabuti? June jelaskan padaku mengapa garuda yang kau hadiahkan padaku ini sepertinya sedang lara.
kurang makankah ia? padahal negeri kita ini sedang makmur makmurnya, lihat June betapa kaya alam tempat kita bernaung ini ditumbuhi banyak hutan dan tambang, sawah sawah melimpah seperti permadani emas, sungai sungai mengalirkan kejernihan mata hati, lautnya melapangkan kehidupan, apa lagi yang kurang dari alam ini June? mengapa masih saja garudamu menangis bahkan semakin nyaring saja tagisannya.
hmm sabar ya Garuda, tangismu mungkin belum sampai pada telinga pembesar negeri ini, mereka masih asyik membangun kerajaannya, lihatlah betapa girang wajah mereka saat hutan tempatmu bernaung kala panas dijarah dan dipasangi kabel kabel listrik, bahkan sungai tempat mengalirkan air kehidupan pun disedot dan ditimbun hanya untuk menanam beton beton yang menunjukkan betapa kaya dan berkuasanya uang di negeri kita.
ah June, hari pertama kedatanganmu mengalirkan sungai airmata dari garudayang kau titip di dadaku. tapi aku masih yakin jauh di pelosok sana masih banyak bayi bayi mungil yang kelak akan memberikan senyum kebahagiaan di jiwa sang garuda, seperti sahabatku yang tak pernah lelah menyuarakan kebangkitanmu meski perih dan tertindas di koran koran batu, atau sekedar mengaung di mercusuar, aku tetap yakin kelak suaranya mampu menghapus airmata garudamu ini.
akhirnya June, temanilah aku menghitung hari tuk menggenapi umur sahabatku, dan saat ia bertambah nanti kuingin garudamu bangga padanya karena garuda inilah yang akan kupersembahkan padanya.
Stroberry Makassar, 20120601
Jumat, 01 Juni 2012
Puisi Ayano Rosie-Juni dan Burung Garuda
Langganan:
Posting Komentar (RSS)
8 komentar:
wah jadi ingat sama
Garuda Pancasila
lambang negara tercinta...
puisinya menyentuh rasa :)
puisi yang sangat bagus sobat...
nice share sobat :)
Follow blogq yaaa
anisayu =>
heheheah
memang arahnya ke garuda itu kok
lambang negara kita yang sedang sedih
makasih hadirnya yach
:D
Asis Sugianto =>
makasih hadirnya sahabat
Candra =>
oke akan kami pelajari dulu ya
makasih hadir dan persahabatannya
puisi kah ini mba Ayano...?
Mnatap Kawan
Silahkan berkomentar dengan bijak sesuai tema tulisan. Gunakan Name/URL untuk memudahkan saya merespon komentar Anda.