Pesan Embun
By: Arif Agus Bege'h
semalam, kesejukan menjadi rahasiamu
tabir pagi jadi saksi
pertemuan embun dari jiwamu
di antara dedaun dan rerumputan
meski harus selalu menunggu malam berganti pagi
hanya untuk pesan embun
bukti luapan gerah berujung kesejukan
pada hati selalu membuka diri dipagi hari
Sukamaju Luwu Utara, 28/05/2012
Komentar untuk Puisi Pesan Embun dan Diserang Rindu pada catatan facebook:
- Dewi Kelana : airmata itu embun penyejuk hati bila tak dibiarkan membanjiri pangkuan
- Andi Paramata : ketika air mata menjadi penopang maka rindu takkan memudar kak
- Sinriliq Bangngia: air mata meluah rasa
- Ayha Tulip Sinai: tak akan berhenti berharap dan terus menulis,. aku telah memilihnya
- EiKo Pra : Duh, kau slalu berusaha menggali...menggali...menggali sumber luka hati, kau teramat tahu bahwa Ãkoe sperti halnya kau berpunya sumber air bening yang biasa disebut Air mata yang luas. Kini, lubang mata airnya entah Di maNa,sayang...mungkin Ãkoe sudah lupa letaknya.. Jangan kau minta..apapun akan ku berikan meski hanya air mata padahal jiwa ku ada di mana mana..sePerTi halnya kau...egomu...daN selaksa bait sajak di hari harimu. Ãkoe tak bisa menangis LaGi.... Ãkoe hanya ingin tertawa dengan derai air mata.Ku pecah RinDu di batu ...
Pemahat menatahnya menjadi Puisi ..
Terwujud RinDu yang baru ...
Tidur di siang hari daN berkhayal stelah gelap,
Air mata tak LaGi membasahi namun melebur di stiap napasku. Ku hirup kau terbuai..ku hela kau merintih, namun kau tetap tak ada Di maNa mana...juga di surga, karna kau hanya sbuah RinDu tebal saja. - Aspar Paturusi: Arif, kalau bisa saya memberi saran: sebaiknya keduanya didaur ulang hingga menemukan inti kata dan hakikat makna. Kita biasa tergoda saat ada getaran perasaan. kata-kata liar pun berdatangan. Harusnya kita mampu menahan diri. Agar kita dengan perlahan menemukan pilihan kata yang tepat untuk menopang tema puisi kita. Dan tidak asyik masyuk pada suatu romanitika yang kadang terasa hambar bahkan cengeng.Kekuatan dan kematangan daya ungkap seorang penyair sekaligus menunjukkan kualitasnya. Maaf Arif, bila terkesan saya menggurui. Inilah yang saya sebut pergulatan
- Kamaria Bte Buang: Airmata menyuci jiwa dan menyinarkan ketenangan.
- Ydha Waty Syamsir Aku bahkan tak pernah tahu rindu itu akan bertemu, seperti janji, seperti kegamanaganku menangkap isyarat, dan hanya mampu menyisakan harunya air mata, tak terwujud namun nyata, sakit namun nikmat, perih tapi bermakna,,, seperti air mata membeningkan mata, berenang dalam cawan sendu, galau dan semu, campur aduk, liar,,,aachhh tak bisa kubingkai kekagumanku,,,tanpa tangis aku tak mampu mengartikan hadirmu... salam
0 komentar:
Segera tuliskan komentar Anda mumpung masih kosong dan jadilah yang pertamax. Di sinilah tempat Anda untuk menuliskan curahan hati atas tulisan saya di atas baik berupa apresiasi, saran, kritikan, atau pertanyaan jika memang kurang jelas atau tambahan jika memang kurang lengkap.
Komentar Anda sangat Kerajaan Air Mata butuhkan untuk pengembangan kualitas blog Kerajaan Air Mata ini ke depan. Mari terus belajar dan berbagi karena belajar dan berbagi itu indah. Terima Kasih.
Silahkan berkomentar dengan bijak sesuai tema tulisan. Gunakan Name/URL untuk memudahkan saya merespon komentar Anda.