Sebelum membaca Puisi Ayano Rosie "Maaf, Meniti Jalan Ilahi" ada baiknya sahabat baca dulu Puisi "Belum Mengajukan Harapan Baru" Karya Arif Agus Bege'h yang lebih dulu diposting di Blog Kerajaan Air Mata ini. Setelah membaca puisi tersebut maka kita bisa mengatakana bahwa penulisan puisi di bawah terinspirasi dari salah satu puisi Penyair Tragedi (AAB). Pernyataan tentang inpirasi penulisan puisi tersebutpun dibenarkan oleh Ayano Rosie yang telah menyetujui puisi tersebut untuk diposting, OK... kalau sudah siap kita langsung menuju TKP
Maaf, Meniti Jalan IlahiBy: Ayano Rosie
baiklah kalau begitu
tak usah muluk muluk atas sebuah permohonan
pada doa yang terucap
pada ikhtiar yang tersemat di hati
juga pada maaf yang tak pernah menjadi hijab
namun aku bukan makhluk luar biasa
aku juga bukan malaikat
pun tak sejenis dengan syaitan
hanya manusia biasa yang disempurnahkan
dengan kebaikan malaikat dan keburukan syaitan
tak usah muluk muluk pada seucap masalah
biarkan saja bertumbuh menjadi gunung
tak usah anggap menjadi masalah
meski ia adalah masalah
biarkan saja berlalau seperti angin
dan biarkan menjadi sekam dalam ceruk hati
jika maaf bukan lagi ungkapan ketulusan
akankah impian pada warisan Tuhan menjadi bias
aku tak pernah tahu akan hal itu
bukan aku makhluk sempurnah
hanya khilaf pada sayang yang berlebih
hanya sesal pada iktiar yang telah terekam mati di jiwa
dan
kau berkata impian hanya sebagai tabungan
yang mana tabunganmu masih belum ku tahu
karena aku hanya manusia biasa
bukan malaikat
anggaplah secarik kataku
hanya sebagai harapan kosong dariku
yang tak kau anggap sebagai balasan dari kisah
yang akan kau rajut esok
biarkan jalan Tuhan menuntun kakiku
meniti harapan yang tengah ku tabung
sekedar tuk Mencari Cinta Ilahi
Strowbery Makassar, 20110815
Yang penasaran ingin berteman Facebook Penulis Kerajaan Air Mata yaitu Ayano Rosie dan Arif Agus Bege'h disilahkan klik kanan di masing masing nama lalu pilih Buka Tautan di Tab Baru , jangan lupa kirim pesan singkat dengan penutup Salam Blogger atau Salam Sastra, dan yang berkenan tukar link silahkan menuju postingan Exchane Link Otomatis.
28 komentar:
sukses Pertamax.
Biarkan jalan illahi juga mengikuti di sertai dengan usaha kita di muka bumi sebagai khalifah.
silahkan mampir
seperti hidup deh puisinya :)
kita adalah makhluk paling sempurna
tapi tidak boleh seenaknya saja
jika berbuat salah dg enteng berkata
maaf ya ga sengaja
jika kita pemaaf akan menjawabnya
oh tidak apa2
yg demikian banyak tabunganya
untuk menuju surga karna pemurah hatinya
puisinya dalam, mesti mikir dulu memahaminya....
selamat pagi sahabat semua...
apa kabarnya pagi ini..
Bisnis Online blog => sahabat yang selalu setia menjadi yang pertama, trimakasih, mari bersama sama berikhtiar menjadi khalifah yang arif di bumi ini....
Farixsantips =>
hehehehehe...trimakasih sahabat, jika puisi itu terasa hidup itu berarti jiwamu yang menghidupkannya,,,..
salam sahabat
Anisayu =>
sahabat hati kami yang senambentiasa memberikan warna indah di kerajaan ...
kita makhluk paling sempurnah
namun terkadang kita tak tahu
letak kesempurnaan
kadang sempurnah yang kita anut menjadi bumerang
tuk kehidupan
salam sahabat..
trimakasih pencerahannya....
Mungkin isi dari puisi ini benar terinspirasi oleh puisinya kang Arif AB, tapi bisa jadi judulnya terinspirasi oleh kalimat populer yang dibawakan secara lucu oleh pelawak-pelawak Indonesia, "okelah kalau begicu..". Namun terlepas dari keduanya, kurasa puisi ini sangat bagus sekaligus sebuah jawab-tanggap yang lebih santun untuk puisi karya saudaraku Arif yang kesannya 'lebih garang' dalam mengungkapkan..hehehe.. oke dech tak panjang untuk sekedar bertandang.. kunikmati puisinya dan selamat siang saudara-saudaraku semua :)
Ras Brawijaya
puisiuntukcinta.com
kerjaan air mata.. sedih terus donk yah.. hehheeh
Smoga kita bisa menabung se-banyak2nya airmata pengharapan dan kepasrahan padaNya...
lagi2 saya hanya bisa mangap baca puisinya,, bagus bgt sobat,, salut dah buat sang admin,, jago bgt bikin puisi,, ckkckkc
Ras Brawijaya, terimakasih sudah hadir dan apresiasinya. balasan komentarnya nanti mba Ayano sendiri yang menjelaskan
anonim tanpa nama, siapakah gerangan dirimu? terimakasih sudah berkunjung
Unknown terimakasih juga sudah hadir meskipun sampai saat ini aku belum bisa mendeteksi siapakah gerangan dirimu, namun kami tetap menghargai kehadiranmu di sini. salam
Rama88, iya ya, aku juga tercengang membaca Puisi mba Ayano yang begitu dalam pemaknaannya, berhubung adminnya hari ini sibuk yah...kami hanya bisa melayani pengunjung apa adanya sambil nunggu penulis puisi tersebut
terimakasih sudah hadir
pusisinya religi banget sob,say akebetulan ngebacanya hari jumat,,jd ny klop dgn suasana hati
terus berkarya dik
di tunggu puisi dan karya selanjutnya.
puisinya bagus sekali, jadi pingin belar ni
salam kenal ya mba Ayano Rosie
puisinya bagus, tks
Belajar dan terus belajar untuk menjadi yang lebih baik.
Tidak mau untuk belajar adalah suatu kesombongan.
Salam kenal dari Kota kecil Magetan, Jawa Timur
al kahfi =>
trimakasih sahabat yang senantiasa hadir dalam kesederhanaan puisiku, alhamdulillah jika karya sederhana ini dapat mengklopkan dengan suasana hatimu yang religius...
SASTRAKU =>
trimakasih hadir dan sapanya kanda....
semoga bisa selalu barokah dalam persahabatan yang kuat
cerita kita =>
sipp trimakasih hadir dan sapanya...
ditunggu hadir dan persahabatannya selalu
Z =>
trimakasih pujiannya, tapi ini hanya sederhana dari hati yang kalut, kalau ingin belajar coba kontak ke akun Arif Agus Bege'h...
ia lebih bisa mengajarimu tentang apa itu puisi
SR Bilal Arafat =>
salam kenal juga mas....
trimakasih telah hadir mampir dan menyapaku....
Tech Sega =>
trimakasih telah hadir dan menyapa
salam sahabat...
sundul satu =>
trimakasih telah hadir dan memberi semangat
semoga persahabatn yang terjalin dapat membawa kita ke jalan yang lebih terang
salam kenal juga dari makassar-masamba
sulawesi selatan...
salam sahabat
Silahkan berkomentar dengan bijak sesuai tema tulisan. Gunakan Name/URL untuk memudahkan saya merespon komentar Anda.