Seharusnya puisi ini saya bacakan dalam acara Pementasan karya Sastra di Pelataran Kampus YPT. Al-Gazali Universitas Islam Makassar jalan Perintis Kemerdekaan Km 9 no. 29 Makassar pada hari Jumat (pukul 13.30, ba'da shalat Jumat) tgl 4 pebruari 2011, namun aku baru sadar jika airmarta bisa mengalahkan setiap rencanaku.
setelah membaca puisi ini, harap jangan lupa komentarnya, OK
PENYAIR TRAGEDI
By: Arif Agus Bege'h
yang kita lakukan hari ini, juga esok
akan tetap benar adanya, ataukah
akan sebagai pengakuan dari pembenaran saja
sementara gelombang pasang surut realitas yang masih belum realistis
jika yakin apakah benar keyakinan itu benar benar keyakinan
ataukah
hanya sekedar diyakini karena tak menemukan alasan lain
sebaliknya
untuk kesalahan kemarin dan hari ini tiada benarnya
ataukah
berlaku sebatas masa oleh ketakberdayaan
ketakberdayaan berkelit dari rasa bersalah atau dipersalahkan
kita mungkin bisa menjauh dari perasaan ragu
itu bukan beban bagi telapak tangan yang dengan mudah dibolak balikkan
dalilpun jelmakan tragedi disetiap laju impian hidup
tapi mengapa impian terkadang dipaksakan menjadi perjalanan hidup
akan tetap benar adanya, ataukah
akan sebagai pengakuan dari pembenaran saja
sementara gelombang pasang surut realitas yang masih belum realistis
jika yakin apakah benar keyakinan itu benar benar keyakinan
ataukah
hanya sekedar diyakini karena tak menemukan alasan lain
sebaliknya
untuk kesalahan kemarin dan hari ini tiada benarnya
ataukah
berlaku sebatas masa oleh ketakberdayaan
ketakberdayaan berkelit dari rasa bersalah atau dipersalahkan
kita mungkin bisa menjauh dari perasaan ragu
itu bukan beban bagi telapak tangan yang dengan mudah dibolak balikkan
dalilpun jelmakan tragedi disetiap laju impian hidup
tapi mengapa impian terkadang dipaksakan menjadi perjalanan hidup
pertanyaan tragedi sertakan seluruh rasa dalam pertanyaan
yakin tragedi terungkap dengan pertanyaan
bukankah pertanyaan lahirkan kemungkinan
seperti pertanyaan akan kehadiran hujan
maka hadir dengan derasnya rangkaian sapaan
laksana cinta dan segala arwah yang bersenandung
syair hati, di hati, untuk hati, kepadaNya dikembalikan
pernahkah kita melihat bayangan tragedi cinta
tragedi,
tragedi!
tragedi?
lalu mengapa harus menjawab tragedi kita sendiri dengan sebuah harapan berpeluk janji
bahwa esok aku akan kembali membawakanmu satu kebahagiaan yang tak pernah kau dapatkan dari siapapun juga diriku
itulah jawaban
penyair tragedi
Makassar,04/02/2011
sucses untuk Andhika Mappasomba DKK yang tanpa hentinya melakukan kegiatan sastra dan akhirnya aku hanya bisa mohon maaf yang sedalam-dalamnya karena tidak bisa hadir dalam acara tersebut.
4 komentar:
salam...
berkunjung sahabat selaku silent reader...
mohon maaf atas kedatangan tanpadi undang...
~~Su Manje....
Kerinduanku pada air mata membawaku ke kerajaan indah saahabat baikku....
terimakasih atas kunjungannya su manje
buat sahabat hati anisayu, aku selalu menemukan kerinduanmu di sini ataupun di kotamu
aku tak pernah bertanya darimana datangnya hujan
yg kutahu derasnya guyuran hujan slalu kurindukan
setiap panas berpanjangan di hamparan perasaan
dan sekian lama tetap kusuka hujan
puisi yang bagus menyentuh hatiku....
Silahkan berkomentar dengan bijak sesuai tema tulisan. Gunakan Name/URL untuk memudahkan saya merespon komentar Anda.