Minggu, 16 Mei 2010

Tak Sempat Kukatakan

Tak Sempat Kukatakan
By: Arif Agus Bege'h



kurang dan lebih menjadi arti dalam kenangan
tersisip satu demi satu merajut kata
menyisir hati menepi rindu meninggalkan cinta
hadirku di sisimu bagai lambaian nyiur yang merindu
ketika kisah berakhir tangis di senja yang hampir basah
kau hadir dalam lintasan kenangan
menyapaku dengan canda canda gemuruh
gemuruh berharap hujan menyapa kembali
kau telah pergi atauah cintaku yang telah musnah
tenggelam di lautan rindu bersama penghuni samudra

ku ingin mengenangmu dengan gelombang
saat hujan reda di prasmanan rindu
seperti aku menatap syahdu
memeluk burung merpati di senja yang basah

telah lama terlupa dari garis kenangan
akupun pulang sejenak meratap rindu
menatap lukisan dinding tak bertuan
dirampas berhala raja raja istana congkak

di balik bingkai itu tersembunyi kata rindu
kata kata yang yang melekat bersama tinta merah
tak tau mengapa ungkapan rindu itu tak sempat kukatan
pilu ini hampir saja mengalahkan aliranku


Sukamaju Luwu Utara Sul-Sel,12/05/2010


SALAM HUJAN


Bookmark and Share


Silahkan Baca juga Postingan berikut:

2 komentar:

Anisayu Nastutik : 8 Oktober 2011 pukul 09.19 mengatakan...

Tak sempat mengatakan
Telah menjadi rindu bergelimpangan
nyiur melambai

Anisayu Nastutik : 8 Oktober 2011 pukul 09.24 mengatakan...

Tak sempat mengatakan
telah menjadi rindu bergelimpangan
nyiur melambai penuhi perasaan
disetiap basah senja kemerahan
yg akan meninggalkan siang
aku masih terdiam belum mengatakan
namun kuyakin hujan telah menyampaikan .....


Silahkan Berkomentar

Silahkan berkomentar dengan bijak sesuai tema tulisan. Gunakan Name/URL untuk memudahkan saya merespon komentar Anda.

KOMENTAR

 

BLOG RANK

SESAMA BLOGGER