Selasa, 04 Mei 2010

Peluru Air

Peluru Air
By: Arif Agus Bege'h


setelah malam meninggalkan kita
bersahutan baling baling gundahkan hati
walau riang hanyalah sesaat
sedih hati kecup abadi

di siang beranjak remaja
fikir kikir mengenang nadir
zikir yang mengalir tak terfikir
sia sia darahmu menderas
asal asalan nafasmu terbuang
tanpa hidmat
hingga tak lagi bersua hujan

menjelang senja hadirkan asa
menerawang jingga yang terlepas dari makna gelisah
hatiku dan hatimu
menjadi sasaran senjata tak bertuah
hanya air memercik basahnya secarik
lalu bibirmu menghardik
kuberi keenam jempolku saat ku bidik dengan peluru air

kecup namamu duhai rindu yang terjerembab aib
kenangan kita tiada melekat
hanya sekeping kedar kedaran
akta, aksara, maknapun
berlalu mengiringi genggaman durja

sepertiga malam kumenerawang bintang
bintang sedih bermuram saat pemuja bulan yang tersesat
cahaya sesat hasil curian
lalu cinta tak diaksarakan
nantikanlah peluru airku


Tarailu Sul-Bar,03/05/2010
Jangan Lupa Komentarnya suka maupun tidak

SALAM HUJAN

Bookmark and Share


Silahkan Baca juga Postingan berikut:

1 komentar:

Anisayu Nastutik : 8 Oktober 2011 pukul 16.35 mengatakan...

langit mendung tertembak petir
gemuruh angin rindu menyisir
gemercik peluru jatuh berbentuk air
basahi lamanya keringnnya bibir
senyum basahpun terlihat mahir....


Silahkan Berkomentar

Silahkan berkomentar dengan bijak sesuai tema tulisan. Gunakan Name/URL untuk memudahkan saya merespon komentar Anda.

KOMENTAR

 

BLOG RANK

SESAMA BLOGGER