Air...
Yoen Aulina Casym
liar alir ku menjamahi tiap-tiap lekuk nadi mu
meliuk untuk sampai pada desah panjang di muara Mu.
Dalam lariku
tak jarang harap terhadang bongkah batu menantang
dan aku memecah diri jadi percik
lalu seketika membelah arah
hingga sebagian pembuluh jadi kehilangan gelora gairah
terisi keluh tanpa peluh
menahan hasrat dalam bungkam yang kuat
Dalam perjalanan ku berkali berubah warna dan rupa,
sesaat bening memikat
di lain kala jadi coklat pekat
sebabkan gerakan melambat
kadang mengalir lembut
tak jarang bak terbang ngebut.
Ketika bening aku mampu lepaskan dahaga jiwa yang lapar
berkecipak cipung dalam ketenangan yang tenang
namun saat gusar arusku berpusar
buas alirku menggulung dalam gelombang
apapun ku larung.
...
.....
.......
lantas masihkah akan kau katakan
kita ikuti saja kemana aku mengalir
padahal...
kala tenang aku menghanyutkan
saat berang apapun ku terjang
setetes demi setetes ku lubangi batu
sebagai bah yang ku bawa musibah melulu...
????
jac
25.02.2010
Browse » Home »
KARYA SASTRA
» Puisi Air
Kamis, 25 Februari 2010
Puisi Air
Langganan:
Posting Komentar (RSS)
1 komentar:
salam sobat,
sebuah karya yang menyentuh dalam nada yang segar,
sepertinya ada jeritan dari air yang tidak didengar ya.
saya bangga dapat membacanya, semoga sukses dan salam hormat.
Silahkan berkomentar dengan bijak sesuai tema tulisan. Gunakan Name/URL untuk memudahkan saya merespon komentar Anda.