Gadis Permata
By :
maafku bukan pada aktamu atau mereka
secuil kisah yang tak berujung
menoleh sejuta bunga yang layu ditelan senja
melirik bukanlah hasrat, tapi mengapa ada makna?
rintik hujan seoalah membisikkan cerita usang
menggandeng cipta pada rasa yang terbuang
saat kelam menyapaku dengan ujung keris
air matamu terbangun seolah menerjang
hingga kini kau tak tersisa
gadis atau permata
satu menjulang makna
telah lama menantimu di ujung karya
musnah harapan tiada guna
mereka merebutmu dariku
hanya mampu memberi air mata
agar cahaya di setiap sisi
terpantullah ke wajahmu
sungguh indah ciptaanMu
gadis permata menyapa hujan
namun hujan tak bergeming
sebab kisah tak terukir
pergi atau datanglah sebab tak memujamu
akulah sang hujan, hujan air mata
dimanapun kau berada
di sanalah hujan menderas pada pintaNya
Tarailu Sul-Bar, 27/12/09
Senin, 22 Februari 2010
Gadis Permata
*inilah karya yang ikut tersingkir dari posisi terndah*
SALAM HUJAN
Langganan:
Posting Komentar (RSS)
0 komentar:
Segera tuliskan komentar Anda mumpung masih kosong dan jadilah yang pertamax. Di sinilah tempat Anda untuk menuliskan curahan hati atas tulisan saya di atas baik berupa apresiasi, saran, kritikan, atau pertanyaan jika memang kurang jelas atau tambahan jika memang kurang lengkap.
Komentar Anda sangat Kerajaan Air Mata butuhkan untuk pengembangan kualitas blog Kerajaan Air Mata ini ke depan. Mari terus belajar dan berbagi karena belajar dan berbagi itu indah. Terima Kasih.
Silahkan berkomentar dengan bijak sesuai tema tulisan. Gunakan Name/URL untuk memudahkan saya merespon komentar Anda.