Angin Arur Awan
Biarkan
Saat ini malam menyampaikan bisik pada ku...
Seribu kata penuh akan umpama...
Saat ini sesosok bayang pun mengiring..
Yang tak henti merasuk di fikiran...
Saat ini angin pun singgah...
Hanya sekdar buat mata tak henti lelah...
Duhai...
Merayu seribu kata ku memohon...
Sudahi ini...
Meminta selaksa harap ku menadah...
Lekaslah pergi...
Biarkan ku sejenak bermain cumbu dengan peraduanku...
Biarkan ku sejenak bermesra dengan hangat pelindung tubuh...
Biarkan...biarkan..biarkan...
Betapa ku tak sangup menangung...
Betapa ku tak bisa menampung...
Akan bayang yang tak henti mengajak fikir tuk berbagi...
Akan bayang yang tak henti tuk bercanda...
Duhai...
Pesona apa yang ada padamu...
Rasa apa yang telah dirimu sebar di hati sepi ini...
Seakan penuh sesak fikirku akan bayangmu...
Seakan tak bertepi bayang mu bertahta di hati...
Duhai
Biarkan ku rehat sejenak impianku...!!!
Dala sebuah Catatan Facebook
Browse » Home »
KARYA SASTRA
» Biarkan
Selasa, 16 Februari 2010
Biarkan
Langganan:
Posting Komentar (RSS)
0 komentar:
Segera tuliskan komentar Anda mumpung masih kosong dan jadilah yang pertamax. Di sinilah tempat Anda untuk menuliskan curahan hati atas tulisan saya di atas baik berupa apresiasi, saran, kritikan, atau pertanyaan jika memang kurang jelas atau tambahan jika memang kurang lengkap.
Komentar Anda sangat Kerajaan Air Mata butuhkan untuk pengembangan kualitas blog Kerajaan Air Mata ini ke depan. Mari terus belajar dan berbagi karena belajar dan berbagi itu indah. Terima Kasih.
Silahkan berkomentar dengan bijak sesuai tema tulisan. Gunakan Name/URL untuk memudahkan saya merespon komentar Anda.