SAAT KAU MENYAPA
Oleh Basmiati Bakkang
akhirnya terdiamku terjawab
dalam kebungkamannya yang lalu
seperti halilintar yang menyapa bumi dengan teriakannya
dia menyapaku dengan hatinya
dalam balutan kelembutan perasaannya
seperti embun menyapa malam
menawarkan kesejukan tiap tetesannya
dia menyapaku tanpa rasa bersalah akan diamnya kepadaku
seperti hujan yang datang
dan tak peduli kalu sudah terlalu banyak muntahkan isi awan
tapi aku bahagia
karena dia menyapaku dalam lengahnya aku terhadap sepiku
hingga harus menyisir relung hatiku
semoga sapaannya selalu tulus untukku
seperti tulusnya udara memberi nafas pada insan
(sepenggal kisah dalam penantian)
20 Januari 2010 jam 12:20
**semoga penulisnya menyempatkan diri untuk berkunjung ke blog ini**
SALAM HUJAN
1 komentar:
salam buat kakanda Basmiati Bakkang
puisi ini terasa banget untuk seseorang
oh siapakah dia?
Silahkan berkomentar dengan bijak sesuai tema tulisan. Gunakan Name/URL untuk memudahkan saya merespon komentar Anda.