Selasa, 05 Januari 2010

Blues Kesangsian Sebuah Cinta

Ahyar Anwar


Ketika rasio dan logika telah sampai pada puncak kekuasaan
Aku mengundang semua orang yang aku temui untuk berkumpul
Dalam sebuah pesta pada sebuah café
untuk merayakan betapa indahnya
Ketidaktahuan

Ketika semua tanda telah dipecahkan
Sungguh aku melihat rahasia telah dimakamkan dalam pesta kabung yang diam
Aku memilih untuk terus sendiri
Menikmati ketidakmengertian



Hidup telah berhenti
Hingga kita mulai meneriakkan kesangsian baru
Apakah aku memang ada?
Apakah aku memang sedang berfikir?
Apakah justru nalar hanya membuatku tiada?
aku terkunci dalam keheningan yang kosong,
tak tertembus cahaya rindu,
kini aku terjebak diantara jurang dan tebing.
dan aku mengundangmu dengan tulus duduk dibawah sinar bulan
merayakan ketidakbermaknaan cinta

Dan ketika disebuah café
Orang-orang sedang menikmati teh dalam blues
Kau datang dan memastikan tentang cinta
Aku memilih
Untuk tidak pernah tahu

Bookmark and Share
Di dalam catatan ini : Andhika Mappasomba, Lelaki Ditelikung Sunyi


Silahkan Baca juga Postingan berikut:

0 komentar:

Mau jadi pertamax?

Segera tuliskan komentar Anda mumpung masih kosong dan jadilah yang pertamax. Di sinilah tempat Anda untuk menuliskan curahan hati atas tulisan saya di atas baik berupa apresiasi, saran, kritikan, atau pertanyaan jika memang kurang jelas atau tambahan jika memang kurang lengkap.

Komentar Anda sangat Kerajaan Air Mata butuhkan untuk pengembangan kualitas blog Kerajaan Air Mata ini ke depan. Mari terus belajar dan berbagi karena belajar dan berbagi itu indah. Terima Kasih.

Silahkan Berkomentar

Silahkan berkomentar dengan bijak sesuai tema tulisan. Gunakan Name/URL untuk memudahkan saya merespon komentar Anda.

KOMENTAR

 

BLOG RANK

SESAMA BLOGGER